Kata-Kata Bijak Gus Dur tentang Kehidupan yang Sarat Makna - Radar Madura

bahasa jawa kata bijak gus dur jawa KH Abdurrahman Wahid, atau lebih dikenal dengan sapaan Gus Dur, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang memiliki pengaruh besar di bidang keagamaan, sosial, dan politik. Sebagai putra dari KH Wahid Hasyim, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Gus Dur tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan tradisi pesantren dan pemikiran keislaman progresif. Kepemimpinannya di NU selama bertahun-tahun membuktikan kemampuannya dalam membawa organisasi keagamaan terbesar di Indonesia menuju arah yang lebih modern dan toleran. Sosok yang cerdas dan kritis ini tidak hanya dikenal sebagai ulama, tetapi juga sebagai intelektual yang selalu memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan kemanusiaan.


Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Magelang: Potensi Hujan Deras dan Angin Kencang Mengancam Keselamatan Warga


Perjalanan hidup Gus Dur penuh dengan perjuangan melawan berbagai bentuk diskriminasi dan ketidakadilan. Ia konsisten membela kelompok minoritas dan masyarakat yang tertindas, termasuk etnis Tionghoa yang selama era Orde Baru mengalami marginalisasi. Sebagai Presiden keempat Republik Indonesia, Gus Dur menunjukkan kepemimpinan yang unik dengan mengedepankan dialog dan toleransi antarumat beragama. Pemikirannya yang terbuka dan inklusif sering kali mengundang kontroversi, namun pada saat yang sama menginspirasi banyak kalangan untuk berpikir lebih maju dan melampaui sekat-sekat primordial. Kemampuannya dalam membaca situasi sosial-politik dengan tajam dan humor yang cerdas menjadikannya sosok yang disegani di berbagai kalangan..


Baca juga: Kapal Majapahit: Jung Jawa yang Mengandalkan Angin dan Kekuatan Manusia dalam Menguasai Jalur Perdagangan Maritim Nusantara


Warisan pemikiran Gus Dur terus hidup dan mempengaruhi generasi muda Indonesia hingga saat ini. Kontribusinya dalam mengembangkan Islam yang ramah, toleran, dan berkemanusiaan telah membuka ruang dialog yang lebih luas dalam masyarakat majemuk. Pembelaannya yang konsisten terhadap hak-hak asasi manusia dan demokrasi menjadikannya salah satu tokoh penting dalam proses demokratisasi di Indonesia. Meskipun sempat mengalami berbagai tantangan politik, termasuk pemberhentian dari jabatan presiden, Gus Dur tetap teguh pada prinsip-prinsipnya. Pemikirannya tentang kebangsaan yang inklusif dan penghormatan terhadap keberagaman masih sangat relevan dalam konteks Indonesia masa kini, di mana polarisasi dan sentimen primordial kerap mengancam persatuan bangsa..

Rp.5.000
Rp.100.000-90%
Kuantitas
Dijual oleh